Merasakan Kehilangan adalah Langkah Awal mengenal Diri Kita
bahwa Semua Yang Di Ciptakan dan Hadir adalah Milik SANG KHALIK
Gemuruh Nyanyian Langit, Memaksa dirinya terlahir lebih dini dari Yang seharusnya
Tubuhnya masih Berselimut bungkusan selaput bagaikan
PERISAI MENGHIASI KERAPUHAN RAGANYA.... !!!
Gejolak Alam telah menghentakan Naluri Keinginannya
Melawan Jagat Raya saat turun Ke Bhumi Pertiwi
Memaksa dirinya terkurung dalam Tabung, Berteman Cahaya Redup
dalam balutan Minyak Kelapa selama dasa wulan lamanya
Tak Banyak Harapan yang diberikan pada "Sang Bayi"
yang harus bertahan menembus batas Ruang Waktunya.... !!!
TUHAN seolah menggambarkan sebuah GANJARAN bagi ciptaanNya
ketika dia harus melawan Ketetapan Hukum AlamNya
"Sang Bayi" berjuang melawan segala rintangannya
seolah tak ingin mengalah pada keadaan.... teriakan bathin menggelora dirinya
"Dunia harus dalam genggamanku - memohon Restu Sang Hyang Widhi"
BERJUANG MENERJANG KERASNYA HUKUMAN
"biarkan alam yang akan menjaga dirinya..." bisikkan lembut sang Pinisepuh terucap..
"Hanya Alam yang mampu mendidiknya... Kita cukup berdoa agar dia menjadi Sosok Wanita
yang telah disuratkan ke dalam buku "Sang Dyah"
"... Itulah Kisah dirinya ketika dia diturunkan ke Bhumi ..."
Tugas yang wajib dia lakukan dan perjuangkan tersurat dalam "Sang Dyah"
"Yang Wajib dia lakukan kelak takkan mungkin dapat diberikan pada wanita lain"
Tersingkap kesedihan membalut paras Pinisepuh kala itu '
Seakan tak percaya ketika melihat "Sang Bayi" rapuh mendapat "AMANAH" yang begitu berat
"Akankah dia mampu bertahan...............??? melihat dirinya untuk bertahan hidup saja kita ragu"
Sang Nenek Berguman dengan tatapan penuh harap pada Sang Pinisepuh
Buku "Sang Dyah" mencatat nama Sang Bayi
"Chatty Triwahyuni - Mahayana"
atas petuah yang tersirat para Pinisepuh Sang Bayi-pun berganti nama
"akan lebih baik bagi dirinya ter"samar"... kelak Sang Pendamping Terakhir
akan membacakan kisah sejarah ini padanya"
"Atas Restu Sang Hyang Widhi .... Meski Sejarah harus berhenti sejenak, dia yang telah disuratkan dalam ":Sang Dyah" tak akan ada yang mampu merubahnya"
Sang Khalik Yang Maha Ghaib telah menuliskan perjalanan Khalifahnya di Bhumi Nusantara
pada dirinya lewat " Sang Dyah "
Hampir Setengah Abad kurang Delapan Tahun berlalu....
Banyak Peran yang sudah dilakonkannya... Banyak Kisah yang telah di tuliskannya
Banyak Jejak yang telah di langkahkannya
MENGAIS SERPIHAN-SERPIHAN SEJARAHNYA YANG TERSERAK
yang tergambar dalam setiap lembaran mimpinya kala usianya meningkat 17 Tahun
Kini..... Sosoknya bagaikan karang dilautan.... !!!
Tak Goyah meski Ombak menerjangnya.......................
Tak Gentar meski Hujan menghujamnya...................
Tak Ragu meski Badai menghadangnya......................
KERAPUHAN DIRINYA terhapus oleh Pembelajaran Hidupnya
Sejarah "Sang Dyah" hampir SEMPURNA menjelma kedalam Wujudnya
terlahir setelah sekian abad lamanya terdiam dalam rahim Ibunda Pertiwi
Atas Kehendak Sang Penguasa Jagat Raya untuk membangunkan Bangsa ini..... !!!
Bagimu Ibu Pertiwi... Wahai Para Sejati Leluhur Silsilah Negeri
Aku Lahir dan Terlahir Karenamu
Aku Menghadap dan Memohon Restumu
Aku Harus Berjalan Sepertimu dan Menghidupkan Sejatimu
Aku Harus Bersandar Padamu dan Menegakkan Harga Dirimu
Bernafas seolah Nafasmu dan Menghidupkan Nuranimu
Prepared by,
PUTRA ERA TEKNINDO